Sebelumnya, siapapun yang tidak berminat menyimak
sebaiknya jangan lanjutkan membaca. Kenapa ? jangan penasaran, nanti malah
terus baca.
Udah stop disitu !
Sebelum kalian terjerumus pada jurang ! yaaang
sebentar lagi..
Sudah berhenti !!
tulisan ini jatuhnya bukan menarik tapi malah jadi lebay, maklum
konsumsi pribadi, tapi aku ga tahan buat post (?) jadi nyempil disini..
*
Seni dalam dirimu.
*
Saat kamu pasti tidak menyadari, setiap
hal dari kamu begitu mempengaruhiku.
Baiklah, ku beri contoh. Saat kamu menarik lengkungan
dari kedua sudut bibirmu. Hal itu bisa berarti adiksi untukku.
Hal itu seperti candu yang mengalir diantara aliran darahku menyerap diseluruh sel yang
tersebar di setiap sudut jaringan yang ada, mempengaruhi system koordinasi
tubuhku, sehingga tak ayal dari 45% kegiatan sepanjang hari yang ku lakukan aku
bisa terus mengingatmu.
Kau juga selalu hadir, terefleksi dalam bentuk
apapun, baik saat aku bersahabat dengan cahaya bahkan sampai gelap menyelimuti.
Hal itu juga seperti virus, perlahan tapi pasti
menggerogotiku, aku benar tidak tahu bagaimana cara menjinakannya, yang ku
lakukan hanyalah diam, karena pada dasarnya aku juga menikmati getaran-getaran
halus yang kau ciptakan, tidak sadar bahwa itu bisa membunuhku secara perlahan,
lalu pada suatu hari kau melumpuhkan sisitem pertahananku hingga aku
benar-benar tak berdaya.
*
Semuanya memang selalu ada pada waktunya.
Ada kala aku merasakan seperti menghianati gravitasi
menembus kapas-kapas lembut di angkasa, berseluncur diatas prisma air berbentuk
warna-warni, menggores lembayung senja, menabur bintang bak gemerlap
paris-pasir cantik di atas kanvas biru yang luas luar biasa, kemudian di nina
bobo kan nyanyian rembulan.
Terkadang aku merasa aku tengah di hempaskan. Jatuh.
Gravitasi tiba-tiba bekerja terlalu berlebihan, menarik diriku paksa ke dalam
jurang asa. Aku tersunggkur. Petir menyambar dimana-mana, hujan ? tidakah ia
tahu setiap tetes yang jatuh bak berisan prajurit yang siap menusuk-nusuk
sampai ke ulu hati.
Namun lagi-lagi aku merasa itu wajar. Padahal
seharusnya orang yang berfikir jernih menyebutnya ini gila.
*
Selalu ada harta karun dalam diri mu.
Iya ! aku selalu menemukan hartakarun dalam dirimu !
pengalaman, cerita, kenangan, rasa bahagia, bahkan sengsara. Semuanya tercipta,
terbentuk, terjalin, saling terikat sebagai seni. Iya Aku menemukan seni dalam
dirimu.
Sungguh sangat sulit mengartikan hal semacam ini,
namun saat aku merasakan ada hal yang tak beres dengan diriku terhadapmu dan
entah mengapa seni itu mengalir begitu saja. Selalu begitu.
Ada banyak hal dalam mengartikan dan
mengekspresikannya : menggores, melantun, melenggok, mereka semua keluar
membeludak-beludak memaksa satu persatu untuk di jabarkan.
Seni itu tercipta saat pusat system syaraf milikku
terus memantulkan bayangan dirimu, aku melampiaskannya dengan berbagai cara
yang menyenangkan, sehingga tercipta satu bentuk lain dari hal yang ku senangi
pula. Dan oh ! ketahuilah itu adalah bentuk lain dirimu, seni yang baru saja ku
temukan dan berhasil ku ciptakan lagi. Ini semua ulahmu !
Aku tidak menyalahkan, karena pada kenyataannya
memang begitu. Justru aku ingin berterimakasih, berkatmmu aku jatuh dan
bangkit. Berkatmu aku menemukan bentuk lain dari seni yang sesungguhnya,
berkatmu aku belajar sesuatu lain dari bentuk kehidupan, dan berkatmu aku bisa
merasakan anugrah tuhan yang luar biasa.
*
Kuharap setelah ini kamu mengerti, apa
yang sudah kamu lakukan dan apa yang sudah aku termukan dalam dirimu
***
salam selalu
shyfanurfa :)