Daisypath Happy Birthday tickers

Daisypath Happy Birthday tickers

Rabu, 11 Januari 2012

coretan cipaaw - Aku biarkan kau pergi



Jika suatu saat kita tak bersama lagi
Aku ingin kau mengenang segala kisah tentang kita
Yang telah terpahat rapi di rangka langit
Bersama segenap noktah-noktah peristiwa
Juga canda dan pertengkaran-pertengkaran kecil
Yang mewarnai seluruh perjalanan kita
Dalam lengang, tanpa kata.

Jika suatu ketika kita tak bersama lagi
Aku ingin kau tetap meyimpan setiap denyut nadi yang berdetak
Dan degup cepat debar jantung
Saat aku menyelami dua danau bening nan teduh milikmu
Di sela derai gerimis meyapu beranda
Kala kita bertemu di temaram senja
Dalam sepi, tanpa suara.

Jika suatu ketika kita tak bersama lagi
Aku ingin kita meletakan segala perih itu
Disini, pada titik dimana kita akan berbalik
Dan meyimpan senyum di belakang punggung masing-masing
Lalu membiarkan waktu menghempaskannya
Hingga batas cakrawala
Bersama sesak rindu tertahan didada
Dalam diam, tanpa air mata.

Aku ingin menyampaikan sesuatu tentang rasa ini yang tak jua usai, tentang bagaimana dalam setiap jengkal sudut fikiranku yang terisi oleh bayanganmu, atau tentang bagaimana aku merapal namamu di setiap bisikan yang ku sampaikan bersama pasir-pasir langit kepasa sang pencipta.

Aku bukan tak ingin mengungkapkannya saat kau masih ada di sini, hanya saja aku tak tau apa rasa ini cukup pantas untukmu, jadi kubiarkan semuanya mengalir begitu saja,mmm.. taukah kau ?? bagaimana kau dimataku ?? kau itu unik, dengan sikap dinginmu, kau itu indah dengan dua danau yang selalu teduh dan menyejukan, kau itu.. istimewa dengan senyum yang melengkung diantara lesung pipitmu, kau tahu ?? seberapa berartinya dirimu ?? ah percuma, tak perlu ku jelaskan, karena kau akan mengerti dari setiap aksara yang tengah kau pandang ini.

Aku tahu aku salah, mencintai hal yang tak mungkin kembali, dan membiarkan masa meluapkan asa. Aku benar-benar bingung dan kalut saat kau akan pergi mengarungi mimpi, aku benar-benar takut saat kau mengatakan kalau hal ini serius, namun.. aku menyadari satu hal di balik semua itu, dan ternyata.. segalanya butuh pengorbanan.

Aku tahu, aku tak pantas untuk memiliki perasaan ini, maka aku biarkan kau pergi. Meski dengan begitu aku akan kehilanganmu,meski dengan begitu aku membiarkan  kepingan hatiku termakan waktu dan di hempaskan debu, aku harus belajar melewati setiap detik tanpa segala hal tentangmu. Dan itu tidak mudah. sungguh. Tapi aku tahu, memang inilah yang seharusnya aku lakukan. Membiarkanmu pergi, semata-mata karena aku pernah memiliki anugrah Tuhan yang sempat tertitip di lubuk hatiku.

Tak peduli seberapa tebal masa lalu itu berkerak, kesungguhanmu pasti mampu mengikisnya. Aku percaya, kelak kamu akan berhasil meraihnya dan semoga saat itu aku bisa ikut bahagia. Teruslah bersinar aku disini berdoa agar cahaya lentera mu tak sedikitpun meredup. Teruslah berjalan meski itu berarti kita semakin jauh.

Jika suatu ketika kita tak bersama lagi
Aku ingin doa itu tetap tersimpan rapi
Pada larik bianglala, pada hujan, pada deru kereta
Pada embun di rerumputan, pada pucuk di pepohonan.
Sembari memetik mimpi yang telah disematkan disana
Lalu mendekapnya perlahan.
Dalam sunyi tanpa cahaya.

Jika suatu ketika kita tak bersama lagi
Aku ingin kita tetap saling menyapa
Lalu merajut angan kembali
Seraya meniti ulang segala jejak kenangan.
Menyatukan lagi pazel-pazel kehidupan.

Dalam lengang, tanpa kata
Dalam sepi, tanpa suara
Dalam diam, tanpa air mata
Dalam sunyi tanpa cahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar