Naaah posting
kali ini rada bermutu, kenapaa ? karena aaku baru saja menemukan bahan bacaan
bagus apalagi yang suka banget sama piano.
Bisa langsung di
baca aja nih yaa :D
Piano sendiri lahir dari keinginan
untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord.
Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan
Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh
dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan
pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine -
kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.
Pada pertengahan abad XVII piano
dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain
harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John
Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan
munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan
sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano
persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.
Rangka untuk senar piano pertama
menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar.
Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar,
suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka
besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan
rangka logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar
sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820,
banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya. Pada 1822,
Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan
tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.
Notasi piano Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal. Semula pedal itu digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.
Notasi piano Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal. Semula pedal itu digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.
Sejumlah pengembangan berlanjut pada
abad XIX dan XX. Tegangan senar, yangg semula ditetapkan 16 ton pada tahun
1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano
dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic
Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.
Sebuah perkembangan nyata di abad XX
(berawal di tahun 1930-an) adalah kehadiran piano elektronik (atau piano
listrik), yang didasarkan pada teknologi elektroakustik atau metode digital.
Nada suaranya terdengar melalui sebuah amplifier dan loudspeaker.
Dari sisi mutu suara, piano
elektronik nyaris tak ada bedanya dengan piano biasa. Perbedaan terletak pada
berbagai fitur yang melengkapinya. Fitur itu tentu tidak ada sama sekali dalam
piano biasa. Misalnya, bisa dihubungkan dengan perangkat MIDI, komputer, alat
rekam; memiliki pengatur volume, tusuk kontak untuk pendengar kepala; dan
sebagainya.
Sumber : blognya Raka Taufika Ramdani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar