Edelweiss, aku ternyata tidak bisa menepati janji.
Edelweiss, aku ingin melupakanmu namun disaat yang
sama ia juga membuatku terlupakan.
Edelweiss, aku memang belum mengenal teduh itu, aku
juga belum bisa menerima langit itu, namun mengapa saat berusaha belar akan
hal-hal darinya aku malah merasa aku tidak akan bisa. Menurutmu aku harus
bagaimana ?
Edelweiss aku tidak tahu mana yang benar-benar aku
inginkan,
Edelweiss aku tidak tahu mana yang benar-benar nyata,
entah kau atau dia.
Edelweiss aku.. aku tidak tahu apa yang ingin aku
tulis.
Saat ini banyak sekali yang berkecamuk di fikiranku,
mencuat satu persatu , mereka memaksa keluar namun aku tidak tahu aku tidak
tahu bagaimana cara menyalurkannya, seakan sudah di ujung jari namun menguap
begitu saja, hilang entah kemana.
dan lagi-lagi aku terpaksa menulis dan menceritakan
hal ini padamu.
Aku belum bisa berfikir jernih sampai sekarang,
tentang mengapa aku harus menerimanya dengan mudah dulu, tentang mengapa ia
memilihku waktu itu, atau tentang apa yang sedang kami jalani saat ini, padahal
kami tahu bahwa saat itu kami tidak sedang bersama satu hal yang sama.
Menurutmu aku harus bagaimana?
Edelweiss aku tahu, aku memang memepersulit diriku,
dengan terus memikirkanmu dan tidak berusaha mengertikannya, namun inilah aku.
Inilah duniaku. Aku tidak terbiasa dengan hal-hal baru, dan saat hal baru itu
ternyata jauh dari perkiraanku, aku tidak tahu harus bagaimana.
Edelweiss, Aku
tidak lagi baik terhadap langit, aku bukanlah bintang yang baik, edelweiss
langit bilang aku boleh memakai seluruh waktu ku untuk kebahagiaanku namun
dengan begitu aku semakin bingung. Sebenarnya apa yang benar-benar aku inginkan
?
Edelweiss, langit bilang aku tidak perlu memaksakan
diri, benar ! benar aku memang merasa sedikit terpaksa, aku juga entah mengapa
bisa menyimpulkan hal itu, dan kenyataan bahwa ia memberikan waktu untuku
berfikir juga membuatku merasa sedikit ringan, Edelweiss apa ini yang
benar-benar aku inginkan ? lepas dari langit itu ? atau berubah menjadi nebula
?
Edelweiss, entah sejak kapan aku begitu merasa
gelisah dan takut. Aku berharap banyak akan hubungan kami, aku berharap aku
bisa.. aku bisa.. memberikan yang terbaik dan, dan.. bisa memberikan hal yang
berbeda.
Edelweiss, ku bilang aku ingin bahagia, karena kau sudah
disana, namuun aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Bayangmu masih saja jelas,
diriku masih juga mempersulit segalanya, memaksakan hal yang sebenarnya
sederhana dan bisa tertangani dengan baik.
Edelweiss menurutmu aku harus bagaimana ?
Terus bersinar atau menjadi nebula ?
Edelweiss bantu aku menemukan jawabannya. Bantu aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar