Selamat
pagi, Ed.
Bagaimana keadaanmu
? apa semuanya masih bahagia ? tidakkah kamu merasa ada sesuatu yang harus kamu
rindukan ?
Pagi ini,
tidakkah kamu ingat pada Desember dua tahun lalu ? saat dimana anak-anak angin dengan
bebas menyentuh kulit kita. Saat dimana bau hujan sering kali menyeruak disaat
kita berbicara. Saat dimana dingin membekukan kenangan ? tidakkah kamu ingat ?
Aku ingat. Masih.
Lebih tepatnya. Aku tidak pernah berusaha mengingat ataupun berusaha menyentuh
lagi kenangan itu, kita sama-sama tahu bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang
boleh disimpan.
Dua tahun
yang lalu. Aku masih mengingat betapa bodohnya aku saat itu, aku selalu
berusaha bertindak biasa saat kamu menatap mataku saat berbicara, aku selalu
berusaha tersenyum normal saat kamu tertawa, diam-diam aku merapal doa ,
berbisik dalam hati, berharap kamu tidak pernah mendengarnya.
Dua tahun
yang lalu. Rasanya itu tidaklah selama yang aku kira, mungkin karena aku masih suka
mencuri pandang saat kamu dan gadismu duduk berdua. Masih diam-diam ikut berdoa
saat kamu dan gadismu bercanda.
Ed,
lagi-lagi pagi ini membawakan kenangan yang seharusnya tidak aku simpan, juga
membawakan kenyataan bahwa aku hanya berani menyukaimu lewat mimpi. Ed, Dua tahun
itu.. aku rasa bukan waktu yang lama untuk merubah masing-masing dari kita. Untuk
saat ini aku bahagia. Dan aku tahu kamu pun bahagia.
Semoga angin
yang menyusup melalui jendela kamarku pagi ini, benar-benar bersedia
menghapuskan rasa asing yang seharusnya tidak pernah ada .
Desember 6 2013.
seseorang yang hidup dalam mimpi.
-S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar