Surat untuk
kabut.
Dan segala
hal yang tidak lagi semu.
**
Aku tidak
pernah mengerti bagaimana ini bisa terjadi, kebetuan yang menakjubkan bukan ? bertemu kamu dengan alasan yang tidak masuk akal, bersama kamu dengan hal yang
begitu sederhana, namun jika di ingat bukankah semua ini cukup rumit. Mengapa
bisa ? mengapa harus sekarang ? atau mengapa itu harus kamu ?
Bolehkah
aku bercerita sedikit, tentang beberapa cinta yang datang lalu pergi tanpa
bekas, ada banyak hal yang harus kamu tahu, perasaan ini.. aku bahkan tidak
sadar, jika milikmu mengalahkan kesetiaan yang aku berikan pada Edelweiss.
Edelweiss ?
ah ya, perlukah aku menceritakannya ? kau ingin tahu tentang ia ? baiklah. Dia.. adalah hal terindah yang
pernah aku temukan sebelum aku bertemu kamu, jika orang-orang bercerita tentang
berartinya cinta pertama, mungkin dia adalah milikku. Edelweiss. Cinta
pertamaku.
Hal
selanjutnya yang perlu kamu tahu, pertemuan kita saat itu, mengantarkan asa
yang seharusnya berada disana sejak
dulu, sejak aku pertama kali melihat kamu. Ya. Akhirnya ia datang, Asa itu mengijinkan
aku menggenggam tanganmu, mengalirkan hal yang seharusnya, keperayaan dan
ketulusan hati. Lalu saat-saat terbaik adalah saat kamu juga membalas genggaman tanganku, meyakinkan
aku akan satu hal, bahwa segalanya akan mudah dan baik-baik saja.
Sampai saat
ini aku masih menikmati segalanya, dengan harapan-harapan yang tak kalah indah dari lembayung di senja
hari, dengan keinginan-keinginan yang tak kalah banyaak dari pasir langit di malam
hari, di iringi barisan doa yang tak kalah menakjubkan dari fajar saat subuh
menyingsing pagi.
Kamu
menawarkan aku sebuah kisah dongeng di kehidupan nyata yang dapat kita tulis
bersama. Dengan tokoh utama yang jelas. Kita. Dan dengan mudah aku bersedia.
Entah karena apa,
Ah ya
mungkin ini hal lain juga yang peru kamu ketahui. Aku tidak pernah tahu alasan
pasti aku menyukai bahkan mencintai kamu lantas memilih bersama kamu. Apa
karena rasa nyaman ? atau rasa pengertian ? tidak. aku rasa bukan, karena aku
yakin jika itu yang aku cari semua orang pasti dengan mudah bisa memberikannya.
Sampai saat ini aku tidak tahu. alasan apa yang membuat aku bersama kamu.
Pernahkah
kamu mendengarnya, seseorang pernah mengatakannya padaku “saat kamu mencintai
seseorang dengan banyak alasan, kemungkinan besar kamu akan meninggalkannya
dengan berbagai alasan pula, berbeda saat kamu tidak tahu alasan pasti mengapa
kamu mencitai seseorang, karena pada saat itu kamu tidak memiliki alasan untuk
berhenti dan meninggalkannya”
Jadi,
bagaimana menurutmu ? apa aku memiliki alasan untuk pergi ?
Lalu hal
lain yang perlu kamu tahu, Aku tidak pernah membayangkan bagaimana jika suatu
hari aku harus kehilangan kamu, atau semua hal yang lebih indah dari
fatamorgana ini akan berakhir. Karena saat bersama kamu, aku tidak pernah ragu
meraih mimpi sekalipun itu mustahil. Karena saat bersama kamu aku selalu merasa
benar dan tepat. Hal yang tidak aku rasakan pada cinta-cinta lain yang pernah
datang lantas hilang.
Aku tidak pernah membayangkan bagaimana jika
akhir kisah ini sudah terlihat, sebuah hal sederhana dengan makna luar biasa,
ujung dari sebuah perjalanan penuh asa. Lalu pada akhirnya termakan masa. Aku
tidak pernah dan tidak mau membayangkannya.
Setelah ini
jarak akan terbentang, memaksa kita tidak lagi bisa bersama setiap saat, tidak
lagi bisa menatap satu sama lain. Tidak lagi menggenggam saling menghangatkan
dan menguatkan satu sama lain. Saat ini aku ingin menawarkan sesuatu padamu. Mungkin
tidak akan seindah hal yang sudah kamu jalani bersama yang lainnya, namun bersediakah
kamu bertahan ? untuk aku ?
Jika kamu
bertanya sampai kapan, aku tidak tahu. aku tidak akan mengikat kamu sampai
suatu batas waktu tertentu, hanya sampai kamu merasa lelah dan letih lalu
memutuskan menyerah. Sedangkan aku ? aku tentu saja bertahan. Karena hanya
bersama kamu aku menemukan rumah yang sesungguhnya. Jadi bagaimana ?
Bersediakah kamu bertahan ? untuk aku ? hanya untuk aku ?
Juli, 2013.
shyfanurfa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar